ACT Blog

logo bendera indonesia
Networking Server Teknologi Ahmad Rudiansyah  

Apa itu Edge Computing?

ACT Communications – Edge Computing atau jika diartikan dalam bahasa indonesia Komputasi tepi adalah arsitektur komputasi terdistribusi di mana komputasi data terjadi sedekat mungkin dengan sumber aslinya – di “tepi”, maka namanya. Pemrosesan data klien di edge mengurangi biaya yang terkait dengan transmisi data mentah ke cloud atau pusat data perusahaan, seperti halnya dengan komputasi awan tradisional.

Kapasitas untuk lebih dekat dengan sumber pembuatan data ini semakin penting. Bisnis dan konsumen akan menghasilkan 463 exabyte data setiap hari pada tahun 2025. Sebagai tanggapan, organisasi mengumpulkan data sebanyak mungkin secara legal untuk menganalisis dan mengekstrak wawasan yang berarti.

Analisis data konsumen di tepi, misalnya, mengungkapkan tren, asosiasi, dan pola yang dapat membantu pertumbuhan bisnis, seperti memperbaiki produk yang ada atau menjelajahi tema pasar baru.

Sementara lautan data tersedia untuk dikumpulkan dan dianalisis, komputasi awan tradisional bukanlah jawaban lengkap untuk menangani persyaratan komputasi data saat ini. Oleh karena itu, komputasi tepi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa di tahun-tahun mendatang.

Manfaat Edge Computing

Komputasi tepi mengatasi kekurangan komputasi awan tradisional sambil juga bekerja bersama-sama dengan awan. Dengan membawa komputasi ke jaringan tepi (server tepi, komputer pengguna, atau perangkat Internet of Things), komputasi tepi meminimalkan transmisi jarak jauh data klien ke cloud atau pusat data terpusat.

Baca Juga :  Solusi Jaringan yang Ditentukan Perangkat Lunak Teratas

Alih-alih mentransmisikan semua data klien mentah ke unit pemrosesan data pusat, hanya hasil komputasi di jaringan tepi yang ditransmisikan. Ini termasuk prediksi pemeliharaan peralatan, wawasan bisnis waktu nyata, dan jawaban lain yang dapat ditindaklanjuti.

Oleh karena itu, komputasi tepi membantu mengurangi masalah yang dihadapi paradigma komputasi tradisional, seperti gangguan jaringan yang tidak dapat diprediksi, masalah latensi, keterbatasan bandwidth, dan biaya tinggi. Manfaat bersih ini mencakup biaya yang lebih rendah, keandalan yang lebih besar, dan kecepatan penambangan data yang lebih cepat.

Kasus Penggunaan dan Contoh Edge Computing

Kasus penggunaan komputasi tepi meliputi:

  • Manufaktur: Menggunakan komputasi tepi untuk memantau manufaktur dapat membantu produsen membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat terkait operasi manufaktur dan fasilitas pabrik, sehingga menghasilkan kualitas produk yang lebih baik secara keseluruhan.
  • Bisnis ritel: Bisnis ritel menghasilkan volume data yang besar dari data penjualan, perdagangan saham, dan pemantauan tren. Komputasi tepi dapat membantu menganalisis data ini dan mengidentifikasi peluang bisnis potensial, seperti prediksi penjualan dan pengoptimalan pemesanan vendor.
  • Angkutan: Kendaraan otonom mengumpulkan informasi tentang kondisi lalu lintas, kondisi jalan, kondisi kendaraan, kecepatan, lokasi, dan kendaraan lainnya. Data ini harus dikumpulkan dan dianalisis saat kendaraan sedang bergerak dan membutuhkan daya komputasi onboard yang substansial. Oleh karena itu, setiap kendaraan menjadi keunggulan.
  • Industri perawatan kesehatan: Data pasien dalam jumlah besar dikumpulkan dari sensor, perangkat, dan peralatan medis lainnya. Komputasi tepi membantu mengidentifikasi data masalah potensial yang dapat digunakan para ahli medis untuk mengambil tindakan segera yang berpotensi menyelamatkan jiwa.
  • Keamanan tempat kerja: Data dari perangkat keselamatan karyawan, kamera di tempat, dan sensor lainnya dapat diproses di edge untuk membantu organisasi mengawasi aktivitas karyawan dan kondisi tempat kerja. Aplikasi ini akan menemukan kegunaan khusus dalam menegakkan keselamatan pribadi dan memantau karyawan yang bekerja di lingkungan terpencil/berbahaya.
  • Optimalisasi jaringan: Komputasi tepi dapat digunakan untuk menentukan jalur jaringan latensi rendah yang paling dapat diandalkan untuk lalu lintas Internet setiap pengguna.
Baca Juga :  Apa itu Latensi Jaringan?

Tren di Edge Computing

Berikut adalah tren komputasi tepi yang harus diwaspadai di tahun-tahun mendatang:

  • IoT: IoT adalah sektor perangkat komputasi tepi yang tumbuh paling cepat. Perangkat IoT termasuk printer, sistem permainan, perangkat yang dapat dikenakan, ponsel cerdas, dan peralatan pintar. Munculnya perangkat IoT diharapkan dapat mendorong komputasi canggih dan merevolusi industri seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
  • Pengalaman pelanggan: Dengan menggunakan pengurangan latensi komputasi tepi, organisasi dapat memberikan pengalaman pelanggan yang optimal. Pengurangan latensi membantu organisasi memproses data pelanggan hampir secara real-time dan membangun pengalaman yang lebih pribadi dan interaktif, seperti interaksi offline dan chatbot tingkat lanjut.
  • Keamanan cyber: Teknologi seperti 5G dan IoT berguna dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang muncul. Komputasi dan penyimpanan cloud tradisional memberi peretas pusat serangan tunggal. Sebaliknya, perangkat komputasi tepi membantu mendiversifikasi jaringan ini, sehingga memberikan perlindungan yang lebih besar.
  • Bekerja dengan teknologi lain: Mengintegrasikan edge computing dengan teknologi seperti kecerdasan buatan, 5G, dan IoT akan menambah nilai lebih besar pada hasil bisnis. Secara khusus, kombinasi teknologi baru ini – sangat bergantung pada keunggulan – diharapkan dapat mendorong peningkatan dalam perawatan kesehatan, keselamatan tempat kerja, pemantauan konsumen, dan pengumpulan data bisnis.
Baca Juga :  Menghadapi Tantangan ZeroTrust

 

Open chat
Tim Marketing
Halo, silahkan jelaskan kebutuhan anda agar kami dapat memberikan penawaran terbaik!